Kualanamu Harus Berbenah
Tim Kunjungan Spesifik Komisi VI DPR RI mengkritisi sejumlah layanan di Bandara Kualanamu Medan, Sumut yang masih jauh dari standar bandara internasional. Komisi yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja BUMN ini meminta PT Angkasa Pura II sebagai pengelola melakukan pembenahan.
"Saya pernah kehilangan tab (komputer tablet) saya di Medan. Waktu itu ditaruh di bagasi, bagaimana sebenarnya pengawasan barang-barang penumpang?" kata anggota Komisi VI Tifatul Sembiring dalam rapat dengan Direksi PT Angkasa Pura II di Medan, Sumut, Senin (16/2/15).
Pada bagian lain Politisi Fraksi PKS ini juga mengkritisi harga tiket keretaapi bandara yang terlalu mahal Rp100 ribu. Menurutnya ini tidak membantu upaya mengurangi kepadatan lalu lintas dari dan menuju bandara.
Kritikan lain datang dari anggota Komisi VI dari FPAN Nasril Bahar yang mempertanyakan slogan Angkasa Pura II yang ingin membuat penumpang tersenyum. Ia kemudian memaparkan pengalamannya ketika menemukan salah satu toilet bandara yang berbau tidak sedap.
"Bagaimana bisa tersenyum kalau toilet bandara baunya seperti itu, saya rasa itu masalah exhaust yang tidak memadai," papar wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut III ini.
Pada kesempatan meninjau langsung fasilitas bandara ia juga mempertanyakan kualitas keramik yang terpasang di bandara. Keramik yang berwarna kusam, baret dan pinggiran pecah baginya sudah dapat disimpulkan bahwa keramik terpasang bukan kualitas terbaik.
Sementara itu Ketua Tim Kunjungan Spesifik Heri Gunawan meminta PT Angkasa Pura tidak tergoda untuk mencoba-coba mengembangkan usaha yang tidak sesuai dengan core businessnya. BUMN ini harus fokus pada pelayanan jasa kebandaraan dan berkomitmen menguatkan sinergi perusahaan BUMN dengan pola kerja sama saling menguntungkan dan menguatkan sesuai kompetensi masing-masing.
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Agussalam menyatakan legawa menerima kritikan dari anggota Komisi VI dan berjanji melakukan perbaikan. Terkait aksi kriminal di area penanganan bagasi penumpang pihaknya sudah melakukan sejumlah tindakan.
"Sejumlah fasilitas yang memiliki spot gelap sudah kita beri penerangan tambahan dan dilengkapi CCTV. Khusus di Bandara Kualanamu ini saja kita sudah memasang 300 kamera CCTV," tutur dia. (iky) foto: ibnur/parle/hr